Ho'oponopono - Asal usul, makna dan tujuan mantra Hawaii

 Ho'oponopono - Asal usul, makna dan tujuan mantra Hawaii

Tony Hayes

Ho'oponopono adalah mantra asal Hawaii yang bertujuan untuk memulihkan dan memperkuat keharmonisan dan rasa syukur, baik di dalam diri sendiri maupun dalam hubungan dengan orang lain.

Teknik ini muncul setelah Nyonya Kahuna Morrnah Nalamaku Simeona mempelajari tradisi budaya Hawaii dan mensintesis dasar-dasar ajaran lokal untuk disampaikan kepada orang lain.

Idenya adalah untuk fokus pada pesan dari empat frasa sederhana dan langsung: "Saya minta maaf", "Tolong maafkan saya", "Saya mencintaimu" dan "Saya bersyukur." Melalui empat frasa tersebut, meditasi ini bertujuan untuk memperbaiki kesalahan dalam cara menghadapi dan memahami dunia dan diri sendiri.

Lihat juga: Cara membuat kopi: 6 langkah untuk persiapan yang ideal di rumah

Apa itu Ho'oponopono

Dalam bahasa lokal, Ho'oponopono berasal dari dua kata dalam bahasa Hawaii. Ho'o berarti menyembuhkan, sedangkan ponopono berarti merapikan atau mengoreksi. Dengan demikian, keseluruhan ungkapan tersebut memiliki arti mengoreksi kesalahan.

Menurut budaya orang Hawaii kuno, setiap kesalahan berasal dari pikiran yang terkontaminasi oleh rasa sakit, trauma atau ingatan masa lalu.

Dengan cara ini, tujuannya adalah untuk fokus pada pikiran dan kesalahan ini sehingga mereka dapat dihilangkan dan, dengan demikian, keseimbangan internal dapat dibangun kembali. Selain itu, teknik Ho'oponopono dimaksudkan untuk membantu praktisi untuk memahami dan menghadapi masalahnya sendiri.

Bagaimana cara kerjanya

Ho'oponopono bertujuan untuk menghilangkan beberapa pikiran negatif yang dapat membuat orang tidak bisa hidup seimbang. Pikiran-pikiran ini bisa berupa trauma, tetapi juga ide-ide dasar yang diulang-ulang tanpa henti selama bertahun-tahun.

Pikiran seperti "hidup ini sangat sulit", misalnya, atau frasa yang menyerang harga diri dan mengandung kritik seperti "kamu jelek", "kamu bodoh", "kamu tidak akan berhasil", pada akhirnya dapat memperkuat perilaku negatif dan membatasi.

Oleh karena itu, Ho'oponopono berusaha untuk menghidupkan kembali pemikiran-pemikiran ini sehingga mereka dibawa ke permukaan, dikerjakan dan dihilangkan dari pikiran selama pengulangan mantra Hawaii. Dengan cara ini, akan memungkinkan untuk menciptakan hubungan kembali dengan konsep-konsep yang terinternalisasi, dari pembersihan ingatan.

Bagaimana mempraktikkan Ho'oponopono

Pada awalnya, indikasinya adalah untuk memvisualisasikan konsep-konsep Ho'oponopono setiap kali Anda dihadapkan pada situasi dan momen yang tidak menyenangkan. Teknik ini tidak memerlukan posisi atau dedikasi tertentu, hanya terdiri dari pengulangan frasa yang disarankan, baik dalam hati maupun dengan suara keras.

Bagi mereka yang suka mendalami takhayul dan spiritualitas, disarankan untuk mengulang frasa "Maafkan saya", "Tolong maafkan saya", "Saya mencintaimu" dan "Saya bersyukur" sebanyak 108 kali, karena angka tersebut dianggap sakral dalam beberapa budaya, yang akan membantu meningkatkan ritual dan efek frasa tersebut di dalam pikiran.

Japamala adalah kalung yang terbuat dari bola-bola kecil, mirip dengan rosario Katolik, dengan 108 tanda untuk menghitung mantra Hawaii.

Terlepas dari indikasi Ho'oponopono, dalam kasus trauma serius atau kesulitan dalam mengatasi ingatan, disarankan untuk mencari pengobatan dengan spesialis kesehatan mental profesional. Meskipun meditasi dapat menjadi pengobatan alternatif, spesialis akan tahu bagaimana menunjukkan teknik yang tepat untuk setiap kasus tertentu.

Sumber Personare, Mekah, Gili Store, Capricho

Lihat juga: Kisah nyata Little Red Riding Hood: kebenaran di balik dongeng

Gambar : Unsplash

Tony Hayes

Tony Hayes adalah seorang penulis terkenal, peneliti, dan penjelajah yang telah menghabiskan hidupnya untuk mengungkap rahasia dunia. Lahir dan dibesarkan di London, Tony selalu terpesona oleh hal-hal yang tidak diketahui dan misterius, yang membawanya dalam perjalanan penemuan ke beberapa tempat paling terpencil dan penuh teka-teki di planet ini.Selama hidupnya, Tony telah menulis beberapa buku dan artikel terlaris tentang topik sejarah, mitologi, spiritualitas, dan peradaban kuno, memanfaatkan perjalanan dan penelitiannya yang luas untuk menawarkan wawasan unik ke dalam rahasia terbesar dunia. Dia juga seorang pembicara yang dicari dan telah tampil di berbagai program televisi dan radio untuk berbagi pengetahuan dan keahliannya.Terlepas dari semua pencapaiannya, Tony tetap rendah hati dan membumi, selalu ingin belajar lebih banyak tentang dunia dan misterinya. Dia melanjutkan pekerjaannya hari ini, berbagi wawasan dan penemuannya dengan dunia melalui blognya, Secrets of the World, dan menginspirasi orang lain untuk menjelajahi yang tidak diketahui dan merangkul keajaiban planet kita.